Panen Raya Padi Intani 602 di Sumteng WVI Dorong Peningkatan Hasil Produksi Petani

Panen Raya Padi Intani 602 di Sumteng WVI Dorong Peningkatan Hasil Produksi Petani

Panen Raya Padi Intani 602 di Sumteng WVI Dorong Peningkatan Hasil Produksi Petani

PANEN RAYA -  Wahana Visi Indonesia, Bupati Sumba Tengah, perwakilan DPRD Sumteng, dan petani Bernardus, dalam panen raya padi Intani 602, di Katikuloku, Kecamatan Katikutana, Sumteng, Rabu (16/4). 

Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui program INCLUSION (Increase the Leverage of Inclusive Market Across Indonesia) menyelenggarakan Panen Raya di Kabupaten Sumba Tengah (Sumteng), Provinsi NTT, Rabu (16/4).

Kegiatan yang melibatkan 100 petani ini dilakukan untuk mendorong peningkatan hasil produksi dan pendapatan petani padi. Serta menjadi media belajar tentang tekhnik budidaya tanaman padi dengan menggunakan benih unggul padi intani hibrida 602.

Hadir saat itu, Bupati Sumteng, Drs. Paulus SK Limu, Kepala Dinas Pertanian, Umbu K.Pari, STP,  Koordinator WVI Wilayah Sumba, Ventia Sabatini dan Marketing Executif PT Bisi Intenational Wilayah NTT 2 meliputi Timor dan Sumba, Agustinus Manobe. Kegiatan berlangsung di Katikuloku, Desa Mata Woga, Kecamatan Katikutana.

Kegiatan panen raya padi ini merupakan kegiatan panen perdana dari pengembangan varietas unggul Sri Dewi atau varietas Intani 602 di Sumteng.

Pengembangan varietas unggul benih padi intani 602 merupakan hasil kolaborasi WVI dengan PT Bisi  International dan Pemkab Sumteng, dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumteng.

Program Manager Zonal WVI di NTT, Portunatas Tamba, mengatakan, melalui program INCLUSION, WVI ingin meningkatkan pendapatan petani dengan mengembangkan sistem pasar yang inklusif, yang memungkinkan petani baik laki-laki, perempuan, dan petani dengan disabilitas bisa mengakses input pertanian berkualitas.

"Kami juga fokus pada penguatan kapasitas petani terkait cara budidaya pertanian yang baik dan ramah lingkungan," kata Portunatas Tamba.

Portunatas menambahkan, WVI berharap dengan meningkatnya pendapatan keluarga, kesejahteraan anak dapat meningkat, sehingga akses pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan harian anak dapat terpenuhi. 

Area Manager NTT PT BISI International Tbk, Lutfi Anggi Trihidayat mengatakan, program Ini telah membangun kerjasama dengan Dinas Pertanian melalui aksi bersama Penyuluh Pertanian Lapangan yang semuanya bermuara pada tercapainya peningkatan produksi dan berujung pada kesejahteraan Petani.

"Kehadiran kami mendukung program pemerintah pusat hingga daerah dalam rangka swasembada pangan,” kata Lutfi Anggi Trihidayat .

Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Paulus mengatakan, berdasarkan hasil perhitungan ubinan oleh petugas dari hasil panen padi varietas Intani 602 atau varietas Sri Dewi pada lahan seluas 1.030 ha itu menghasilkan 8,1 ton.

"Ini luar biasa. Selama ini belum pernah ada petani di Sumba Tengah yang bisa berproduksi padi sampai 8 ton per hektar are. Paling banyak 4-5 ton per hektar are. Tapi kali ini, luar biasa. Dengan menanam varietas padi intani 602, petani bisa berproduksi 8, 1 ton. Bahkan ini masih kurang pula. Sebab, idealnya menanam varietas padi intani 602 harus  dapat memanen 12-13 ton per hektar are. Ini  benih unggul luar biasa," ujar Paulus.

Untuk itu, Paulus meminta para petani  Desa Mata Woga khususnya, dan petani Sumteng pada umumnya, untuk beralih dari benih padi ciherang dan lain-lain,  untuk menanam padi jenis intani 602 atau varietas Sri Dewi ini.

Selain rata-rata produksi padi jenis intani 602 sangat tinggi yakni sampai 13 ton per hektar are, juga karena tanaman padi intani 602 ini tahan terhadap hama penyakit, tidak mudah tumbang, mudah perawatan dan lain-lain.

PANEN PADI DI SUMTENG 4

Paulus juga menyampaikan terima kasih kepada WVI dan menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program INCLUSION.

"Kami sangat senang dan berterima kasih pada WVI atas hasil panen raya ini karena kami melihat sendiri hasil yang dicapai hari ini. Kami melihat antusiasme yang tinggi dari para petani yang hadir. Karena itu kami akan terus mendukung program INCLUSION agar berjalan dengan baik di Sumba Tengah," janji Paulus.

Menurut Paulus, membangun daerah ini perlu kesamaan pemahaman dan pandangan serta komitmen bersama untuk membangun pertanian Sumteng lebih maju ke depan.

"Untuk  mewujudkan keberhasilan produksi padi maka perlu kolaborasi  teknologi pertanian dan sumber daya manusia sehingga dapat dipastikan produksi pertanian di Sumba Tengah semakin besar pula," kata Paulus.

Paulus juga meminta petani agar jangan khawatir dengan pemasaran produksi padi. "Sebab, semua hasil panen padi akan terserap melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Beras untuk program MBG akan dibeli di wilayah ini. Karena itu jangan khawatir memproduksi padi sebanyaknya," kata Paulus. 

Pantauan Pos Kupang, panen raya itu dilakukan di lahan Bernardus, salah satu petani yang menggunakan padi hibrida Intani 602 setelah mengikuti temu tani yang difasilitasi mitra pasar program INCLUSION, yaitu PT BISI International Tbk. 

Sebelumnya, Bernadus memakai padi turunan dengan hasil rata-rata dibawah 6 ton dari lahan seluas 1 Ha. Setelah mendapat informasi dan pelatihan teknologi pertanian dengan benih unggul, dia merasakan perbedaan signifikan. Benih Padi Intani 602 menghasilkan 12 Ton/Ha di luasan lahan yang sama.

“Perbedaan yang saya lihat adalah ketahanan hama penyakit, jumlah anakan banyak, dan keluar mayang semua (bagian biji yang akan dipanen). Melihat perbedaan itu, saya sudah yakin hasilnya akan sangat mempengaruhi produktivitas. Dan benar, hasil tahun lalu 6 ton dari dengan luas lahan 1 Ha, sedangkan tahun ini jauh lebih banyak hasil dengan menggunakan benih unggul Padi Intani 602,” jelas Bernardus.

Sehari sebelumnya, dilakukan ubinan untuk mengetahui hasil produksi yang telah ditanam. Semua petani yang hadir melihat bagaimana adaptasi teknologi pertanian  dengan benih padi hibrida Intani 602 berdampak terhadap hasil produksi tanaman padi.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Sumteng, DPRD Sumteng, Dinas Pertanian Sumteng, Badan Penyuluhan Pertanian, serta Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa setempat.

Untuk diketahui, Program INCLUSION dimulai sejak Juli 2022 hingga Juni 2027 di 3 provinsi yaitu NTT, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Program ini didukung oleh pemerintah Australia melalui Australian NGO Cooperation Program (ANCP) dan World Vision Australia. 

WVI adalah organisasi kemanusiaan Kristen yang fokus pada kesejahteraan anak tanpa membedakan suku, agama, ras, dan gender.

WVI selalu berupaya membuat perubahan berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, dan mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan masyarakat paling rentan. 

Selama lebih dari 25 tahun, Yayasan WVI telah menjalankan program pengembangan masyarakat yang berfokus pada anak. Jutaan anak di Indonesia telah merasakan manfaat program pendampingan WVI.

 

Sumber: Panen Raya Padi Intani 602 di Sumteng WVI Dorong Peningkatan Hasil Produksi Petani - Halaman all - Pos-kupang.com



 


Related Articles