Anak Sehat, Kuat, dan Bahagia dengan Program BOKS
Kondisi lapangan di sekolah yang kurang kondusif tidak mengurangi semangat guru dan siswa di sekolah-sekolah dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI) untuk beraktivitas fisik. Salah satu sekolah dasar di Jakarta Timur misalnya, harus berbagi lapangan karena terdapat dua sekolah dalam satu gedung. Kondisi serupa juga terjadi di dua sekolah dasar lainnya yang berkegiatan olahraga di atap (rooftop) gedung sekolah yang sama. Wahana Visi Indonesia bekerja sama dengan Sunlife, melalui program Build Our Kids’ Success (BOKS), mendampingi guru-guru di lima sekolah di DKI Jakarta agar memiliki kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik yang aktif, dinamis, dan menyenangkan meski fasilitas tempat olahraga di sekolah tidak memadai.
“Keadaan rooftop sangat tidak layak untuk kegiatan olahraga. Ketika melakukan kegiatan olahraga di lantai lima itu sangat panas, lantai lapangan sekolah kami juga berpasir sehingga dibanding main bola justru anak-anak jadi bermain pasir,” ungkap Dede, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
Lapangan olahraga tempat Dede mengajar terletak di lantai lima. Saat pelajaran PJOK pukul 09:00 pagi kondisi lapangan sekolah sangat panas. Lapangan yang luasnya juga tidak seberapa ini harus digunakan berbagi dengan jam pelajaran PJOK dari sekolah lain. Sehingga satu-satunya lapangan tersebut dibagi untuk 2-3 kelas berkegiatan PJOK. Kondisi ini mengakibatkan anak-anak menjadi kurang leluasa saat melakukan aktivitas fisik.
Kisah yang kurang lebih sama datang dari sekolah lain yang juga harus berbagi lapangan. Tidak jarang mereka menggunakan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) untuk melakukan kegiatan olahraga. Walaupun demikian, para guru PJOK tetap terkendala dengan peminjaman lapangan RPTRA yang merupakan fasilitas umum.
Hendra, guru PJOK di sekolah tersebut bercerita, “Sekolah saya itu ada dua sekolah jadi lapangannya tidak memadai. Kita terbantu karena ada RPTRA. Sekarang tugas kita itu ketika hari Rabu di mana jadwalnya dari pagi sampai siang itu kegiatan pramuka di sekolah, sementara itu ada dua sekolah yang akan melakukan pelajaran olahraga. Jadi kita bertemu semua di lapangan tersebut, lima guru bisa di RPTRA semua pada tahun ini. Itu menjadi kendala kami,”.
Melihat terbatasnya ruang anak untuk bergerak, program BOKS hadir dengan beragam variasi kegiatan yang bisa dilakukan tanpa perlu area terbuka yang luas ataupun alat bantu. Dengan menggunakan beragam permainan individu maupun kelompok yang ada dalam modul BOKS, guru PJOK maupun guru kelas dapat dengan mudah mengajak anak beraktivitas fisik kapan saja, di mana saja.
“Saya bersyukur dengan kehadiran program BOKS. Sangat membantu dalam memberikan variasi-variasi permainan saat saya mengajar,” sambung Hendra. “Anak-anak juga terlihat antusias mengikuti permainan-permainan,”.
Program BOKS akan terus memperluas manfaat program dalam mewujudkan pendidikan anak yang aktif, dinamis, dan menyenangkan. Program ini akan melibatkan 10 sekolah dasar di wilayah Jakarta dan 40 sekolah dasar di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Harapannya akan ada lebih dari 10.000 anak yang mendapatkan manfaat dari program ini. Program ini berharap dapat menjadikan generasi anak Indonesia sehat, kuat dan bahagia!
Ketahui lebih lanjut mengenai program BOKS melalui www.anakboks.com.
Penulis : Windri Rusli (Digital Marketing Specialist) dan Donna Marietha (BOKS Regional Coordinator)
Penyunting : Mariana Kurniawati (Communication Executive)