Mimpi yang Terwujud bagi Warga Pakeng
Harapan adanya penerangan di malam hari, sudah menjadi mimpi dan keinginan yang sudah bertahun-tahun dirindukan warga Dusun Pakeng, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Setiap kali ada kesempatan untuk mengajukan program kepada pemerintah desa maupun kabupaten melalui Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan), listrik pasti selalu menjadi usulan yang tidak pernah ketinggalan, dengan harapan pemerintah dapat segera membantu pemasangan listrik ke kampung mereka.
Dusun Pakeng terletak kurang lebih 3 km dari pusat kota Kabupaten Bengkayang dan sekitar 5 km dari Kantor Desa. Meski terhitung bukan wilayah yang jauh dari pusat kota kabupaten, belum banyak program yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya adalah listrik.
Fransiska Apet (34), seorang warga Dusun Pakeng mengatakan, warga dusun yang mayoritas adalah petani memiliki penghasilan yang terbatas. Apet mengaku, pendapatan harian keluarganya pun bahkan hanya cukup untuk makan sehari, sehingga saat malam tiba, mereka hanya mampu menggunakan pelita sebagai penerang. Meski begitu, ada juga warga yang lebih mampu yang menggunakan genset sebagai sumber penerangan rumah tangga.
“Biasanya kalo saya sudah pulang, waktu sudah sore. Sangat sulit untuk menyiapkan makanan untuk keluarga, kadang badan saya sudah sangat capek, harus mandi, harus masak dan bereskan rumah. Sehingga, saya sering memarahi suami atau anak-anak, kenapa mereka tidak mau membantu saya,” cerita Apet.
Apet adalah salah satu keluarga yang mendapatkan kesempatan untuk memiliki listrik di rumahnya berkat bantuan Wahana Visi Indonesia yang didukung oleh 3M Indonesia. Dirinya merasa bersyukur mendapatkan kesempatan tersebut. Ditambahkan Apet, sekarang anak-anaknya sudah mulai rajin belajar, karena sudah gampang membaca buku, tanpa harus menggunakan pelita atau senter jika harus belajar.
Hal serupa juga disampaikan oleh Desi (31), warga Dusun Pakeng lainnya.
“Anak-anak saya sangat senang, karena rumah sudah tidak gelap lagi, jadi tidak perlu takut lagi jika malam, dan sudah bisa belajar dengan baik,” ujarnya bahagia.
Desi kini sudah dapat melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda di siang hari seperti, membersihkan rumah, mencuci piring, mencuci baju dan membuat anyaman.
Keluarga Apet dan Desi adalah dua dari 96 kepala keluarga yang mendapatkan bantuan listrik tenaga surya di Dusun Pakeng. Keduanya tidak menyangka harapan dan impian mereka akan kehidupan keluarga dan anak-anak yang lebih baik kini mennjadi kenyataan.
Ditulis oleh: Timotius Winner, TP Coordinator Area Program Bengkayang Wahana Visi Indonesia