3 Tahun Melayani, WVI Tutup Respons Gempa Bumi Lombok
Setelah tiga tahun melayani dan membantu masyarakat terdampak gempa bumi di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, Wahana Visi Indonesia (WVI) resmi menutup program Respons Gempa Bumi Lombok. Program tanggap bencana yang mulai dilakukan pada 31 Juli 2018 ini telah memberikan manfaat kepada 173.466 orang, dengan 78.416 di antaranya adalah anak-anak.
Selama tiga tahun berjalannya respons, WVI menjangkau masyarakat di dua kabupaten: Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur dan empat kecamatan. Intervensi bencana dilakukan WVI di 23 desa yang mengalami dampak cukup berat akibat bencana di wilayah Lombok Utara dan Lombok Timur.
Berbagai bantuan disalurkan WVI seperti mendistribusikan 25.000 paket perlengkapan keluarga dan anak, membangun ratusan tempat tinggal sementara, membangun fasilitas sanitasi dan kesehatan serta akses air bersih, hingga memberikan bantuan dana tunai. WVI juga memberikan pendampingan psikososial melalui kegiatan Ruang Sahabat Anak, serta membagikan paket makanan dengan nutrisi khusus bayi dan anak. Hasil evaluasi program tersebut mencatat 79.776 warga telah mendapatkan akses ke fasilitasi sanitasi dan air bersih dan 4.426 orang mendapatkan manfaat dari program nutrisi dan kesehatan. Program bantuan ekonomi dan dukungan makanan juga telah menjangkau 36.876 orang, dan 11.238 orang telah menerima manfaat bantuan pangan dan bangunan sementara. Sementara di sektor perlindungan anak, sebanyak 20.148 orang telah mendapatkan manfaat dari program perlindungan anak dan sebanyak 19.684 anak telah mendapatkan akses ke program pendidikan.
Response Manager Gempa Bumi Lombok, Samuel Situmorang menjelaskan bahwa ada tiga dampak utama yang terealisasi dalam program tersebut.
“Anak-anak tidak lagi mengalami trauma dan ketakutan. Mereka juga mengerti harus berbuat apa apabila gempa bumi kembali terjadi. Desa dan sekolah juga kini memiliki Sistem Rujukan untuk pelaporan kasus kekerasan pada anak dan pelecehan kepada anak dan perempuan. Kemudian upaya pencegahan perkawinan di bawah umur kini lebih lebih intensif setelah melibatkan pemerintah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat,” jelas Samuel.
Penutupan Respons Gempa Bumi Lombok yang dilakukan Senin (20/12/21) ini turut mengundang para penerima manfaat dari beberapa aktivitas program yang telah dilakukan. Salah satunya Nur Aini.
Pada acara tersebut, Nur Aini mengungkapkan kebahagiaannya karena telah merasakan sendiri manfaat dari program-program WVI di desanya. Katanya, “Kami sangat bersyukur sekali dengan apa yang kami dapatkan dari program bantuan WVI. Kami sebagai ibu rumah tangga kini bisa membantu suami-suami dalam Bertani.”
Respons Gempa Bumi Lombok telah resmi berakhir, tetapi WVI masih terus bersama masyarakat Lombok, melalui pembukaan Area Program Lombok Timur dan hadirnya berbagai program lainnya di awal 2022.
Terima kasih atas dukungan Anda untuk membantu masyarakat Lombok bangkit kembali.
Ditulis oleh: Arya Dwiputra, Media Relation Executive Wahana Visi Indonesia