Cerita Anak: Aku Bisa Belajar Mengolah Air Minum
Halo, nama ku Tiago. Aku berusia 8 tahun dan sekarang sudah kelas 3. Aku senang bermain sepulang sekolah, tetapi waktu bermain ku terbatas dikarenakan di desa kami sudah ada yang terkonfirmasi Covid-19. Aku mau bercerita tentang cara mengolah air minum untuk kakak-kakak semua.
Suatu hari aku mendengar informasi dari mamaku bahwa akan ada kegiatan anak yang diadakan oleh kakak dan abang dari Wahana Visi Indonesia (WVI). Ada hadiahnya lagi, kata mamaku. Ternyata kegiatannya dibatasi tidak semua bisa ikut karena tidak boleh berkerumun ramai-ramai, untungnya aku dipilih untuk ikut kegiatan ini.
Sebelumnya mamaku pernah ikut kegiatan yang dilakukan WVI, dan saat pulang dia ada membawa sekotak hadiah. Mamaku bilang kalau dia dapat paket penjernih air. Aku penasaran seperti apa bentuknya. Kemudian mamaku langsung mempraktikkannya di rumah. Ia mengambil air sumur yang keruh terus dimasukanlah serbuk itu.
Luar biasa! Aku melihat mama mengaduk air tersebut dan ternyata langsung jernih airnya. Tapi, saat aku mau coba minum malah dilarang. Aku sedih, karena aku juga ingin belajar mengolah air minum, tetapi aku ingat kalau aku juga akan diajarkan pengetahuan serupa oleh WVI.
Hari pelatihan pun tiba. Aku jadi orang yang pertama datang. Aku sangat antusias ingin belajar mengolah air keruh menjadi air bersih.
Awalnya kami diajak untuk bernyayi dan kami juga dipandu untuk belajar cara mencuci tangan dengan bernyanyi. Seru sekali rasanya! Ilmu ini tidak aku dapatkan di sekolah, tetapi lagu ini sering aku dengar di televisi selama ada Covid-19, sehingga aku juga hapal.
Tapi yang tidak kalah menariknya adalah ketika aku melihat kakak-kakak dan abang-abang dari WVI menyiapkan air yang keruh di depan meja. Aku sudah menduga apasti kami mau diajari cara mengolah air! Aku semakin tidak sabar mau mencoba mengolah seperti yang mamaku lakukan, kalau aku bisa jadi enak bisa bantu mama di rumah.
Ketika diminta siapa yang berani maju ke depan untuk belajar cara mengolah air yang keruh supaya bisa diminum, aku langsung akan tangan dan maju ke depan dengan rasa percaya diri, karena rasa penasaranku membuat aku berani maju. Aku dan dua orang teman maju untuk mencoba.
Kami dipandu cara mengolahnya, yaitu memasukan serbuk dalam air 10 liter kemudian diaduk selama 5 menit, kemudian dibiarkan proses pengendapan selama 5 menit. Setelah itu disaring ke wadah yang bersih dan dibiarkan selama 20 menit, dan setelah itu bisa langsung diminum.
Aku terkejut karena hasilnya air menjadi benar-benar jernih. Aku senang sekali bisa belajar ini, seperti sulap dan yang pasti air ini aman dikonsumsi, meskipun ada sedikit aroma serupa pemutih pakaian.
Terimakasih ya kakak-kakak WVI, karena aku jadi bisa bantu mama di rumah untuk mengolah air. Selain itu aku juga mendapatkan hadiah botol minum, jadi aku bisa membawa air olahan ku sendiri untuk bekal ke sekolah.
Ditulis ulang oleh: Midun, Staf Proyek AIR Area Program Melawi Sintang Wahana Visi Indonesia, berdasarkan cerita penerima manfaat.