Curhatku dengan Sponsor
Namaku Sabrina dan aku saat ini berusia 19 tahun. Kegiatanku sehari-hari ialah membantu ibuku berjualan serta mempersiapkan diri untuk ujian mandiri masuk universitas. Aku anak bungsu dari 3 bersaudara. Kedua kakakku juga perempuan. Aku tinggal di Jakarta. Aku tinggal bersama ibu dan kakak keduaku.
Kakakku yang pertama sudah menikah, sehingga ia tinggal bersama suaminya. Sehari-hari ibuku berjualan nasi dan lauk di samping rumah. Pada hari Senin dan Selasa ibuku rajin mengikuti pertemuan rutin pengusaha yang diadakan di Kelurahan yang juga bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI). Ayahku sudah meninggal sejak aku berumur 2 tahun. Ibuku berkata, ayah meninggal karena sakit.
Aku menjadi wakil anak (anak sponsor) WVI sejak aku berusia sekitar 10-11 tahun. Setiap tahun aku saling mengirim surat dengan sponsorku. Bahkan, sponsorku mengirimiku hadiah. Hadiah yang ia kirim tidak hanya untukku saja, tetapi kedua kakakku juga mendapat hadiah dari sponsor. Sungguh baik hati sekali sponsorku. Sampai sekarang, ibu juga masih menyimpan dengan rapi surat-surat dari sponsorku.
Saat aku masih awal menjadi anak sponsor, aku masih bingung untuk membalas surat dari sponsor. Saat aku bingung harus menulis apa, ibu bahkan kakakku mengajarkanku apa saja yang bisa aku tulis untuk sponsor.
Dibandingkan dengan usiaku yang sekarang, aku merasa lebih percaya diri dengan apa yang aku tulis. Aku merasa lebih lancar dalam membalas surat sponsorku. Aku pun pernah menulis surat hingga dua lembar untuk bercerita dengan sponsorku.
Setelah aku menceritakan kehidupanku dengan sponsor, aku merasa lega setelah menceritakan apa yang aku rasakan. Cerita yang paling berkesan yang aku ceritakan untuk sponsor ialah saat aku gagal dalam ujian masuk universitas tahun lalu. Aku menuliskan apa saja yang aku rasakan saat itu. Setelah aku menuliskan apa yang aku rasakan, secara tidak langsung aku merasa beban yang ada di pundakku terangkat. Aku menjadi sangat senang bisa bertukar cerita dengan sponsorku.
Ditulis oleh: Sabrina, Wakil Anak Wahana Visi Indonesia