Dukung Wanita Penenun, WVI Lakukan Ini
Tenun Indonesia sudah tak perlu lagi diragukan keindahannya. Keindahan tersebut umumnya tercipta dari tangan para wanita di daerah. Salah satunya terdapat di wilayah Kabupaten Alor, NTT. Kerajinan tenun ikat Alor menjadi daya tarik tersendiri, bahkan sudah menjadi pemasukan utama bagi para keluarga di Alor.
Para pengrajin tenun ikat khas Alor jumlahnya tidak sedikit, dan umumnya mereka adalah wanita. Wahana Visi Indonesia (WVI) peduli akan keberadaan mereka, sehingga atas dukungan Kedutaan New Zealand, WVI melalui proyek Tenun Alor melakukan pendampingan kepada para pengrajin tenun ikat.
Pendampingan dilakukan melalui beberapa cara yang bertujuan untuk mendukung pemulihan usaha tenun ikat di masa pandemi, seperti memberikan literasi keuangan bagi wanita, serta pelatihan manajemen bisnis, guna membantu para penenun untuk memperluas distribusi tenun.
Ance Tonulalang, seorang penerima manfaat program ini mengatakan, pelatihan yang diterimanya secara tidak langsung bisa membantu dirinya untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga. Dirinya bahkan berharap dapat kembali meneruskan semangat menenun kepada generasi selanjutnya.
“Harapan kami supaya kami lebih giat lagi, lebih tekun untuk melakukan tenun ikat ini sejauh kemampuan kami, untuk menyejahterakan kehidupan kami, terkhususnya buat keluarga, buat orang tua, buat anak-anak,” ujar Ance.
Proyek Tenun Alor juga dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia, serta membantu anak dan masyarakat Alor bisa hidup lebih utuh sepenuhnya.
Ditulis oleh: Putri ianne Barus, Communications Officer Wahana Visi Indonesia