Frengky Topa, Sponsorship Information Officer dari Sipado
Surat dari anak adalah hal yang paling ditunggu oleh sponsor. Ketika membaca cerita keseharian atau kemajuan dari anak yang selama ini didukung, biasanya hati seorang sponsor terasa hangat dan bahagia. Dari setiap korespondensi yang sangat bermakna ini, ada sosok-sosok “di belakang layar” yang berperan penting. Wahana Visi Indonesia memberinya titel Sponsorship Information Officer (SIO).
Frengky Topa, SIO dari kantor operasional WVI di Kabupaten Sigi, Palu, dan Donggala, adalah satu dari sekian staf yang bertugas memastikan korespondensi anak dengan sponsornya berjalan lancar. Pria berusia 26 tahun ini bertanggung jawab atas posisi SIO sejak November 2022. Namun, ia mulai mengenal dunia pekerja kemanusiaan sejak tahun 2018.
“Saya pernah bekerja sebagai sales di salah satu department store pada tahun 2018. Lalu berhenti karena gempa Palu yang terjadi di tahun itu. Saya memilih untuk membantu salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat melakukan program dapur umum pasca bencana. Saat itu, kami bertugas menyediakan makanan untuk para penyintas yang ada di berbagai wilayah. Kami juga mendistribusikan berbagai barang bantuan,” ceritanya.
Dalam masa tanggap bencana itu juga Frengky berkenalan dengan WVI. Kantor WVI yang menjangkau tiga kabupaten di Sulawesi Tengah ini sudah beroperasi lama sebelum gempa melanda Kota Palu. Ketika bencana terjadi di area operasional WVI, maka program yang dijalankan langsung berubah menjadi mode tanggap bencana. Pada saat itulah Frengky bergabung sebagai enumerator yang bertugas memantau kondisi anak-anak setelah gempa terjadi.
“Saya memutuskan untuk lanjut berkarya di organisasi kemanusiaan karena, setelah bencana yang terjadi di Kota Palu, saya melihat ada banyak orang yang ternyata sangat membutuhkan bantuan kita,” ujar putra daerah asli Parigi Moutong ini. Berkarya di WVI menjadi salah satu cara Frengky untuk berkontribusi bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama anak-anak.
Banyak berkegiatan dengan anak-anak juga menjadi salah satu sukacita bagi Frengky. Ia mengakui, melihat anak-anak tersenyum lalu menceritakan perubahan yang mereka alami menjadi sumber semangatnya dalam menjalankan pekerjaan. Respon masyarakat desa yang sangat terbuka pada staf WVI juga menjadi salah satu hal yang berkesan bagi Frengky.
“Tapi tentu tiap pekerjaan juga ada tantangannya. Berkegiatan bersama anak-anak juga menguji kesabaran. Tidak semua anak langsung berani ketika saya harus merekam mereka. Jadi proses pengambilan Child Update Photo atau Child Update Video juga suka terhambat karena hal ini,” tuturnya. Namun, terlepas dari besar tantangan yang dihadapi, ia tetap berkomitmen untuk terus berkarya di bidang kemanusiaan. Frengky berharap ia bisa meningkatkan kapasitas dirinya dengan mencari peluang promosi menjadi project coordinator.
Pria yang sempat bercita-cita menjadi guru ini pun membagikan saran bagi para generasi muda yang sedang mencari kerja ataupun sudah menjalani profesi tertentu, “Jangan terburu-buru. Carilah banyak referensi sebelum kamu memilih pekerjaanmu. Dan untuk yang sudah bekerja, tidak ada pekerjaan yang langsung cocok. Pola pikir kitalah yang harus berubah agar kita dianggap cocok dalam sebuah pekerjaan. Kerjakan pekerjaanmu sebaik-baiknya dengan ikhlas,”.
Bila kamu sedang mencari tempat berkarya dan terpanggil seperti Frengky, WVI saat ini sedang mencari individu-individu yang tertarik untuk mengisi posisi tertentu. Informasi lebih lengkapnya silahkan mengunjungi halaman https://wahanavisi.org/id/tentang/karir dan semoga kamu bisa turut mengambil peran dalam mensejahterakan kehidupan anak-anak di Indonesia.
Penulis : Mariana Kurniawati (Communication Executive)