Gina Mardiana Bercerita Tentang Pekerjaannya
Gina Mardiana Putri (31) adalah seorang Sponsorship Officer dari kantor operasional Wahana Visi Indonesia untuk area Kabupaten Sigi, Palu, dan Donggala di Sulawesi Tengah. Ibu satu balita ini biasa menghabiskan waktu kerjanya di kantor dari pukul 08:00 hingga 16:00 WITA. Tapi tak jarang juga ia harus bekerja lembur atau saat akhir pekan. Alih-alih merasa terbeban karena waktu kerja yang dinamis, Gina malah merasa terhibur karena ternyata di waktu-waktu itulah ia bisa mengunjungi anak-anak di desa dampingan. “Karena posisi saya saat ini aktivitasnya banyak dilakukan di kantor, jadi saat bisa turun ke lapangan dan bermain bersama dengan anak-anak, itu hal yang menyenangkan. Saya jadi bisa merasakan langsung bagaimana pekerjaan di bidang kemanusiaan itu,” ujarnya.
Sewaktu kecil, perempuan yang tumbuh besar di Kota Palu, Sulawesi Tengah ini sebenarnya bercita-cita menjadi pegawai bank. Saat diajak ayahnya mengunjungi sebuah bank, Gina menyukai profil pegawai bank yang rapi dan ramah saat melayani nasabah. Namun, perjalanan studi dan karir Gina tidak mengarah sedikit pun ke dunia perbankan.
Gina bermain bersama anak-anak di salah satu desa dampingan WVI.
“Sewaktu kuliah saya malah aktif melayani siswa-siswi melalui organisasi kemahasiswaan PERKANTAS (Persekutuan Kristen Antaruniversitas). Jadi ketika mendapat pekerjaan di WVI saya sangat bersyukur bisa bergabung di organisasi kemanusiaan karena apa yang dulunya saya kerjakan dalam pelayanan bisa juga saya lakukan dalam pekerjaan. Yakni, melayani anak-anak yang paling rentan,” ceritanya.
Selain bisa melayani melalui pekerjaan, Gina juga merasa bekerja di organisasi kemanusiaan bisa menjadi kesempatan untuk mengembangkan kapasitas diri. Dulunya Gina adalah sosok yang selalu merasa tidak percaya diri untuk bicara di depan umum. Namun, bekerja di bidang kemanusiaan tentu membutuhkan keterampilan public speaking. Karena tuntutan pekerjaan ini juga, Gina yang sekarang sudah jauh lebih percaya diri dan terampil bicara di depan umum.
Selain itu, Gina juga terpapar tentang program-program pemberdayaan masyarakat yang WVI implementasikan di desa dampingan. Salah satunya adalah program kesehatan balita, khususnya tentang ASI eksklusif. “Melalui WVI, saya juga bisa belajar menjadi Konselor ASI dan hal ini yang membuat saya semangat untuk bisa memberikan ASI untuk anak saya hingga usia 2 tahun nanti,” katanya.
Bersinggungan dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat pun berhasil menggugah rasa ingin tahu Gina. Saat ini, ia tertarik dengan program-program yang berkaitan dengan status gizi balita. Ke depannya, ia ingin mempelajari isu kesehatan dan status gizi balita secara lebih mendalam.
Momen menarik juga datang ketika Gina mengurus korespondensi antara anak dengan sponsornya. Sebagai Sponsorship Officer, Gina bertugas untuk menjamin korespondensi berjalan lancar, tepat waktu, serta sesuai standar. Setiap surat, baik dari anak maupun sponsor, akan Gina periksa dan pastikan kelayakan isinya, baru setelah itu surat bisa dikirimkan. Hal ini menyangkut keamanan serta perlindungan kepada anak tersebut. “Saya senang ketika bisa membaca bagaimana anak menceritakan sesuatu kepada sponsornya. Begitu juga ketika sponsor membalas. Tapi saya juga sedih ketika harus mengetahui bagaimana anak masih mengalami kekerasan, atau ketika mereka harus menikah padahal masih di usia anak,” ceritanya.
Gina berharap setiap organisasi kemanusiaan, termasuk WVI, bisa terus berjuang untuk mengatasi isu-isu anak. Program atau bantuan yang diimplementasikan dapat membuat anak-anak hidup lebih sejahtera dan berkualitas. Mari kita juga bisa turut mendukung harapan ini. Bila Anda tertarik untuk menjadi bagian dari keluarga Wahana Visi Indonesia, silahkan mengunjungi halaman web https://wahanavisi.org/id/ayo-terlibat/relawan atau https://wahanavisi.org/id/tentang/karir. Sedangkan bila Anda ingin berpartisipasi melalui program sponsor anak, silahkan mengunjungi halaman web https://wahanavisi.org/id/sponsor-anak/anak.
