Ketok Pintu demi Mencegah Stunting
Tidak banyak orang yang tahu stunting (kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya) masih menjadi permasalahan di negeri ini. Demi mencegah stunting merebak di Kabupaten Bengkulu Selatan, Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama pemerintah Desa Tumbuk Tebing melakukan upaya pencegahan. Salah satunya adalah melakukan aksi ketok pintu, atau mengunjungi langsung anak usia bawah 5 tahun untuk memantau tumbuh kembang mereka.
Hal ini dilakukan para kader posyandu kepada anak-anak yang tidak dapat hadir di posyandu, saat hari pemantauan posyandu dilakukan. Para kader melakukan penimbangan dan pemantauan anak langsung dari rumah anak-anak tersebut. Aksi kunjungan langsung ini merupakan bagian dari tindak lanjut Surat Edaran tentang Peningkatan Partisipasi di Posyandu yang dikeluarkan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama pemerintah Desa Tumbuk Tebing.
Melalui Surat Edaran tersebut, seluruh orang tua dengan anak usia di bawah 5 tahun, diajak untuk aktif membawa anaknya menuju posyandu dan melakukan pemantauan tumbuh kembang secara berkelanjutan. Dovi Mei Rusmanna, Kepala Desa Tumbuk Tebing (24) mengatakan, Surat Edaran tersebut merupakan usaha bersama masyarakat untuk mencegah stunting di desanya.
“Untuk warga yang mendapatkan support dari dana desa dan bantuan pemerintah lainnya (pkh, bpnt, bst, dana bos, dan lainnya) yang memiliki anak usia di bawah lima tahun diwajibkan untuk dapat hadir pada hari posyandu,” ujar Dovi saat membacakan isi Surat Edaran.
Lewat aksi bersama ini, diharapkan anak-anak di Desa Tumbuk Tebing dapat terhindar dari stunting dan malnutrisi.
Ditulis oleh: Sendi Normansyah, Staf Area Program Bengkulu Selatan Wahana Visi Indonesia