Pertahankan Kualitas Gizi Anak Lewat Kebun Gizi Keluarga
Memampukan masyarakat untuk meningkatkan status gizi anak, Wahana Visi Indonesia (WVI) Area Program Nias Selatan bersama Dinas Ketahanan Pangan melakukan pelatihan kebun gizi keluarga dan budi daya lele. Pelatihan ini dilakukan untuk membantu masyarakat dalam menyediakan bibit tanaman sayur dan lele, sehingga keluarga bisa memiliki ketahanan pangan dan gizi anak tetap terjaga. Kesadari Nehe (29), atau yang akrab disapa Ina, seorang petani dan ibu dari balita dari Desa Hiligito adalah salah satu yang menerapkan kebun gizi keluarga di rumahnya.
Ina dan keluarga selalu bertekun dalam kegiatan dengan bertani sawah, tetapi hasil dari bertani seringkali belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Belum lagi, jarak dari rumah ke sawah juga sangat jauh, sehingga agak sulit bagi keluarga untuk mempertahankan hasil sawahnya.
Ina lalu mengikuti pelatihan yang dilakukan WVI bersama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Nias Selatan pada Maret 2021 lalu. Ia pun mengaku merasakan manfaat dari pelatihan tersebut.
“Saya sangat senang mengikuti pelatihan ini karena ini akan menjadi peluang dalam meningkatkan status gizi anak untuk lebih sehat dan juga untuk mendapatkan penghasilan lain selain bertani dengan memanfaatkan pekarangan rumah,” ujar Ina saat pelatihan.
Pada April 2021 lalu, Ina dan kelompok ibu balita lainnya mulai mempraktikkan pelatihan tersebut. Mereka membuat kolam dan menaburkan bibit lele serta menanam sayuran berbekal dari hasil pelatihan. Tak disangka, pada Mei 2021, Ina dan kelompoknya telah merasakan panen dan langsung memberikan anak-anak mereka sayuran dan lele yang telah dihasilkan.
Hingga saat ini, kegiatan budidaya lele dan tanaman muda terus berlanjut terutama di keluarga Ina. Ina senang karena kini anak-anak bisa mendapatkan gizi yang baik melalui dapat ikan dan sayuran. Ina mengaku, selama ini anak-anaknya jarang mengonsumsi ikan karena keterbatasan ekonomi keluarga di masa pandemi.
“Saya senang karena anak tambah sehat dan pintar dengan mendapat sumber protein hewani dan sumber vitamin dari sayur, dengan harapan ke depan anak-anak terus bisa mengomsumsinya dengan baik. Saya senang melihat anak saya sangat suka dengan makan ikan dan sayur yang sebelumnya mereka jarang dapat,” harap Ina.
Ditulis oleh: Juni Arman Hulu, TP Health Coordinator Area Program Nias Selatan, Wahana Visi Indonesia