Proyek MORINGA Berhasil Tingkatkan Pendapatan Ribuan Keluarga Petani di Indonesia
Setidaknya 9.640 rumah tangga (KK) petani di provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara yang menjadi sasaran proyek MORINGA (More Income Generated for Poor Families in Indonesia) berhasil mengalami peningkatan pendapatan bersih sekitar Rp7.000.542.
Ministry Quality and Impact Director WVI, Mitra Tobing mengatakan bahwa 46 persen di antaranya atau lebih dari 16,000 orang adalah petani perempuan dan 11 persen atau hampir 4000 orang adalah penyandang disabilitas dan 13 persen diantaranya adalah keluarga dengan 1.350 adalah rumah tangga miskin (pendapatan di bawah 1,25 dolar per hari).
“Dari keluarga yang meningkat, tercatat 89 persen mampu menyediakan makanan yang cukup bagi keluarganya, dan 91 keluarga mampu memenuhi biaya pendidikan dan kesehatan anak. Hal ini menunjukkan bagaimana peningkatan pendapatan keluarga juga disalurkan untuk kepentingan keluarga dan mengupayakan pemenuhan kebutuhan atau hak-hak anak,” ungkap Mitra.
Proyek MORINGA merupakan program lima tahun pengembangan sistem pasar inklusif (Inclusive Market System Development/iMSD) yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan 4.000 rumah tangga petani pada tahun 2022.
Berjalan sejak 1 Juli 2017 hingga 30 Juni 2022, proyek ini diimplementasikan WVI dengan dukungan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Pemerintah Australia melalui Australian NGO Cooperation Programme (ANCP), dan pendanaan bersama dari World Vision Australia (WVA) dengan anggaran US$2,8 juta.
MORINGA menggabungkan pemberdayaan ekonomi perempuan, inklusi disabilitas, dan perlindungan lingkungan. MORINGA secara langsung memperkenalkan petani pada pengelolaan keuangan dan kesetaraan gender melalui Pelatihan Literasi Keuangan Inklusif Gender, peningkatan kesadaran disabilitas melalui pelatihan kesadaran, dan kesadaran lingkungan melalui pengenalan pertanian yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Berdasarkan keberhasilan Program MORINGA, WVI mengembangkan program lanjutan bernama INCLUSION dengan dukungan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia (DFAT) melalui Australian NGO Cooperation Program (ANCP) dan World Vision Australia (WVA).
Program INCLUSION (Increasing the Leverage of iMSD Across Indonesia) bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi petani kecil dan rumah tangga rentan di Indonesia Timur melalui pengembangan sistem pasar yang inklusif (inclusive Market System Development-iMSD). Program tersebut akan dilaksanakan pada 2022-2027 di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Program INCLUSION berupaya untuk menjangkau lebih banyak orang miskin, perempuan, dan penyandang cacat untuk berpartisipasi dalam agribisnis. Pada tahun 2022, WVI akan melakukan Kajian Pasar yang sensitif pada kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial sebagai bagian dari proses desain desain program.
Ditulis oleh: Arya Dwiputra, Media Relation Executive Wahana Visi Indonesia