Proyek STARLET Memberdayakan Pelajar Jakarta dengan Lifeskills dan Digital Marketing
Selama kurang-lebih empat bulan, WVI melalui proyek STARLET (Social Rehabilitation Support for Vulnerable Youth in Jakarta) memberikan pelatihan Lifeksills and Digital Marketing kepada siswa kelas delapan dan kelas 10-12 di beberapa sekolah di Jakarta. Lebih dari 150 murid mendapatkan manfaat dari pelatihan ini.
“Saya bersyukur bisa berpartisipasi dalam pelatihan yang berguna bagi hidup saya. Saya juga mencoba sedikit-sedikit membagikan materi ini ke anak-anak pesisir. Insya Allah ini bisa jadi pegangan hidup mereka. Saya juga senang sekali bisa secara langsung coba membuat Meta Ads dan Google Ads. Ini bisa jadi modal saya mengelola bisnis sendiri ke depan,” tutur Farrel, siswa kelas sepuluh.
Para peserta mendapat 17 materi terkait digital marketing dan 16 materi terkait lifeskills. Materi digital marketing menjadi penting bagi para murid agar mampu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan melakukan pemasaran secara digital. Mereka juga melakukan kegiatan praktik di setiap akhir sesi, seperti membuat iklan melalui Meta Ads dan Google Ads. Sebagai tugas akhir, siswa diwajibkan untuk membuat Annual Marketing Plan.
Sedangkan pelatihan lifeskills bagi remaja ini bertujuan untuk meningkatkan kecakapan hidup yang menyasar keterampilan self management, belajar, dan menjadi warna negara yang aktif. Diharapkan setelah memiliki wawasan ini, remaja lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
Ahmad, salah satu guru, merasa bersyukur karena tidak banyak sekolah yang siswa-siswinya mendapat pelatihan seperti ini. “Kemampuan digital dan lifeskills adalah hal yang sangat dibutuhkan. Di zaman sekarang ini, kemampuan mengoperasikan komputer menjadi tolak ukur dan dapat memudahkan kita mendapat pekerjaan. Begitu juga dengan lifeskills, tidak peduli secerdas apa pun kita, jika kita tidak memilili lifeskills, itu akan sangat menyulitkan kita dalam kehidupan bersosial,” ungkapnya.
Salah satu Wakil Kepala Sekolah, Sopiah turut menyatakan bahwa pelatihan ini berhasil membawa murid-muridnya merasakan nuansa baru dalam belajar. Bukan hanya mempelajari ilmu tapi juga belajar menghargai, bertoleransi, memahami diri dan emosinya sendiri juga orang lain, mengembangkan ilmu dan informasi tentang pemasaran di era digital. “Berharap para siswa dapat menerapkan ilmu dari pelatihan di kehidupan sehari-harinya dan akan lebih baik jika membagikannya dengan teman atau lingkungan sekitar,” ujar Sopiah.
Kegiatan pelatihan ini ditutup dengan lomba bagi seluruh peserta dengan tema “Creative Sparks: Kompetisi Lifeskills dan Digital Marketing”. Kompetisi menjadi kegiatan positif bagi remaja untuk mengisi libur panjang kenaikan kelas. Pemenang lomba akan diumumkan pada saat perayaan Hari Anak Nasional di Jakarta pada Juli 2024 nanti.
Penulis: Yanti (Lifeskills Specialist proyek STARLET)
Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive)