Sekolah Minggu yang Berbeda untuk Erin

Sekolah Minggu yang Berbeda untuk Erin

Erin adalah seorang anak berusia 8 tahun yang sedang menjalani pendidikan di Sekolah Dasar, ia juga merupakan anak dampingan dari Wahana Visi Indonesia. Sebagai anak yang ceria, kesehariannya dipenuhi dengan bermain bersama teman-teman, membantu mamanya di rumah, dan menjalani berbagai kegiatan menarik. Salah satu aktivitas yang paling ia tunggu-tunggu setiap minggu adalah sekolah minggu di Gereja. 

Sekolah minggu adalah momen spesial bagi Erin. Di sana, ia bisa berkumpul dengan teman-temannya tanpa seragam sekolah atau tekanan waktu. Namun, ada satu kebiasaan di sekolah minggu yang lama-kelamaan mulai membuat Erin merasa jenuh: cerita tentang tokoh Alkitab yang hampir selalu diulang setiap minggu. Meskipun cerita-cerita itu baik dan penuh makna, bagi anak-anak seusia Erin, rasa bosan tidak bisa dihindari. 

Selain itu, Erin memiliki satu tantangan besar: takut dan malu tampil di depan orang banyak. Meskipun ia seorang anak yang kreatif dan suka menggambar, Erin sering merasa gugup ketika diminta berbicara di depan teman-temannya. "Aku takut salah ngomong, nanti ditertawakan teman-teman," ujar Erin dengan nada malu-malu. 

Namun, minggu itu ada sesuatu yang berbeda. Sekolah minggu mengangkat tema Mengenal Diri Sendiri, bekerja sama dengan tim dari WVI. Anak-anak diajak melihat bahwa mereka adalah pribadi yang unik dan berharga di mata Tuhan. Suasana lebih hidup dengan materi yang interaktif, lagu-lagu baru, dan kegiatan menggambar. 

Saat diminta menggambar, Erin dengan penuh semangat membuat gambar seorang perempuan cantik. Setelah selesai, giliran yang paling Erin takutkan datang: ia harus maju ke depan dan menjelaskan gambarnya. Dengan sedikit ragu, Erin akhirnya melangkah ke depan, menggenggam gambarnya erat-erat. 

“Gambar ini adalah diri saya,” ujar Erin dengan suara bergetar. "Saya unik, cantik, dan ingin belajar untuk tidak malu lagi. Saya ingin menyayangi diri saya sendiri," tuturnya. Kata-kata itu keluar dengan keberanian yang luar biasa dari seorang anak yang biasanya takut bicara. 

Setelah kegiatan selesai, Erin diwawancarai tentang pengalamannya. Wajahnya berbinar-binar saat ia berkata, "Awalnya aku malu banget. Tapi setelah belajar bahwa aku ciptaan Tuhan yang berharga, aku jadi lebih percaya diri. Aku tahu Tuhan sayang sama aku, dan aku juga harus sayang sama diriku sendiri,”. 

Minggu itu bukan hanya menjadi hari yang menyenangkan bagi Erin tetapi juga titik awal perubahan besar dalam dirinya. Erin mulai memahami bahwa ketakutan dan rasa malu bisa dihadapi jika ia percaya pada dirinya sendiri dan cinta Tuhan yang selalu menyertainya. Erin kecil telah menemukan langkah pertamanya menuju keberanian dan cinta diri—dan itu adalah kisah yang sangat indah. 

 

 

Penulis: Anissa Christin Sepenriana (Penyedia Jasa Individu untuk kantor operasional WVI di Sintang) 

Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive


Artikel Terkait