Sosok yang Berarti bagi Anak-Anak Sambas
“WVI adalah tempat pertama saya bekerja sejak 2005 hingga saat ini. Bagi saya, WVI bukan saja kantor tetapi rumah kedua saya,” ungkap Kak Nerry, seorang Sponsorship Information Officer di kantor operasional area Sambas, Kalimantan Barat. Selama 18 tahun, Kak Nerry telah melakukan karya yang luar biasa bagi kehidupan anak dan masyarakat di beberapa kabupaten di Kalimantan Barat. “Bekerja di lembaga kemanusiaan melatih kepekaan dan empati saya. Tapi lebih dari itu, membuat saya lebih percaya diri dan berani untuk memperjuangkan sesuatu. Memperjuangkan anak yang putus sekolah, mendampingi anak saat berhadapan dengan hukum, juga memberikan orang tua berbagai pengembangan kapasitas,” tuturnya.
Sosok Kak Nerry menjadi salah satu yang berarti bagi kehidupan anak dan masyarakat di desa. Dari sekian banyak pengalaman mendampingi anak-anak, Kak Nerry tidak pernah menyangka bahwa apa yang ia rasa sebagai tanggung jawab pekerjaan ternyata memberi arti yang sangat mendalam pada anak-anak.
Pada Juni 2023 lalu, Kak Nerry bisa bertemu kembali dengan salah satu mantan wakil anak dari kantor di Singkawang. “Saya kaget saat bertemu dengannya. Dia cerita, saya yang dulu pernah dampingi dia ke rumah sakit karena tangan kanannya patah akibat jatuh. Saat dia ceritakan itu saya sendiri lupa, karena saya merasa semua yang saya lakukan memang kewajiban saya sebagai pekerja dan pelayan anak,” ceritanya.
Nostalgia bersama salah satu mantan wakil anak ini membawa sukacita bagi Kak Nerry. Sebagai pekerja kemanusiaan, momen seperti ini sangatlah berharga. Ketika seorang anak dapat berkata bahwa karena pendampingan yang ia terima ia menjadi pribadi yang percaya diri dan gigih menyelesaikan pendidikan hingga tamat S1 meskipun datang dari keluarga ekonomi lemah. “Dia bahkan bilang kalau saya sudah seperti mama keduanya,” tutur Kak Nerry.
Selain mantan wakil anak tersebut, ternyata banyak anak lain yang masih mengingat Kak Nerry sebagai figur yang membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat di desa. Kak Nerry menjadi sosok yang membuat anak dan masyarakat berhasil berdaya. “Saya terharu saya masih diingat mereka, dan saya lihat melalui media sosial, mereka semua hidup bahagia bersama keluarganya masing-masing. Sukses bersama cita-citanya,”.
Kak Nerry pertama kali mengenal WVI melalui seorang aktivis Gereja yang juga salah satu staf WVI untuk area Singkawang. “Saat itu, saya tadinya mengejar cita-cita jadi tentara wanita tapi beberapa kali gagal tes masuk, jadi saya butuh pekerjaan. Pertemuan saya dengan staf kantor Singkawang yang juga aktivis di Gereja ini membawa saya berjodoh dengan WVI hingga sekarang,” ceritanya.
Posisi yang Kak Nerry jalani saat mengawali karir di WVI adalah sebagai seorang Fasilitator Pengembangan (FP) di kantor operasional area Singkawang. Posisi ini Kak Nerry jalani selama sembilan tahun. Sebagai seorang FP, Kak Nerry sering berinteraksi dengan anak dan masyarakat di desa. Bahkan, bila dihitung, sebagian besar waktu kerja Kak Nerry pasti berada di desa, berdiskusi dengan masyarakat. Sosok Kak Nerry menjadi begitu penting bagi masyarakat di desa karena ia menjadi perwakilan WVI sekaligus bagian dari masyarakat desa.
“Hari pertama saya bekerja, saya langsung ditugaskan dengan salah satu staf langsung ke desa. Saya sempat kaget karena perjalanan panjang naik motor, masuk ke kampung-kampung dengan masyarakat yang sederhana dan seadanya. Karena saya sejak kecil tinggal di kota, hal ini membuat saya bisa melihat kehidupan yang berbeda,” ujar ibu dengan satu anak ini. “Bagi saya, semua dimulai dari anak-anak yang didampingi. Artinya, pelayanan dan pendampingan itu harus bisa memberikan dampak pada anak, lalu keluarga dan masyarakat. Seiring waktu, saya meyakini bahwa bekerja di WVI membuat saya punya arti hidup dan berdampak bagi sesama,”.
Saat ini, kantor operasional area Sambas akan mengakhiri masa implementasi program. Kak Nerry memilih untuk kembali fokus menjadi ibu rumah tangga. Namun, dalam hati, Kak Nerry juga masih memiliki mimpi untuk berkontribusi pada anak dan masyarakat dengan mengabdi sebagai anggota DPRD. Karena bagi Kak Nerry, pekerjaan itu bukan semata soal penghasilan. “Carilah pekerjaan yang bisa menghidupimu seutuhnya. Pekerjaan yang akan membawamu pada nilai-nilai dan makna hidup sesungguhnya,” pesan Kak Nerry.
Penulis: Mariana Kurniawati (Communication Executive)