Suksesnya Pembangunan kembali Jembatan Tani Belunak
Jembatan Tani Belunak merupakan satu dari enam target pembangunan infrastruktur yang mengalami kerusakan dan terputus akibat adanya gempa bumi yang menimpa wilayah Lombok 2 tahun lalu. Akibat dari kerusakan tersebut, akses jalan petani maupun akses pengangkutan hasil pertanian pun terhalang. Petani harus menggunakan jalan lain yang jaraknya sangat jauh dari lahan mereka.
Melihat hal ini, Wahana Visi Indonesia (WVI) atas dukungan UNDP Petra melakukan pembangunan infrastruktur untuk Jembatan Tani Belunak di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun yang telah terlaksana pada November 2020 lalu.
Di balik kesuksesan pembangunan kembali infrastruktur ini, WVI turut melibatkan masyarakat untuk menjadi pekerja. Masyarakat juga tak ragu memberikan bantuan secara sukarela, seperti menyediakan eskavator untuk memperbaiki jalan sementara.
Satrah (40), seorang pekaseh, turut andil dalam pembangunan infrastruktur di Kecamatan Sembalun. Menurutnya, masyarakat memang sudah seharusnya membantu pekerjaan ini mengingat masyarakat pula yang akan mempergunakan infrastruktur tersebut di kemudian hari.
“Kami melihat target pembangunan jembatan ini sangat singkat dan kalau hanya menggunakan tenaga kami sebagai pekerja untuk memperbaiki terlebih dahulu jalan masuk material, maka waktunya akan panjang. Jadi kami melakukan musyawarah dengan petani dan pekerja mencari solusi dan akhirnya kami sepakat untuk mengeluarkan dana tambahan sendiri sebagai rasa tanggung jawab kami juga sebagai pemilik nantinya jembatan ini. Kalau kami tidak memiliki rasa saling tolong menolong, maka berdampak untuk masyarakat desa terutama petani yang memiliki lahan karena satu-satunya akses jalan yang kami gunakan untuk menuju ke lahan tani adalah jembatan ini, jelas Satrah.
Lewat insiatif dari masyarakat tersebut, akhirnya jalan masuk material pun terselesaikan dalam kurun waktu 2 jam dan target pembangunan terselesaikan dalam waktu 19 hari.
“Terima kasih atas dukungan WVI dan UNDP Petra yang membantu kami dalam pembangunan kembali Jembatan tani ini. Kami dari petani sangat lega dan bersyukur karena sudah terbangun jembatan yang sangat megah dari WVI untuk kami gunakan sehari-hari bertani,” lanjut Satrah.
Pembangunan kembali jembatan tani tidak hanya dirasakan oleh para pekaseh saja, tetapi juga pada 84 KK yang menjadi penerima manfaat langsung. Kini semua orang sudah bisa kembali menggunakan Jembatan Tani Belunak.
Pembangunan ini diharapkan dapat membantu pemerintah desa dalam menjalankan program pemulihan mata pencarian masyarakat.
Ditulis oleh: Siluh Puspita, Staf Respons Tanggap Bencana Gempa Lombok Wahana Visi Indonesia