Tak Lagi Takut Bicara di Depan Umum
Diana adalah salah satu petani dampingan Cocoa Life asal Desa Pangaparang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Sejak awal tahun 2018 sampai saat ini, Wahana Visi Indonesia (WVI) sebagai partner dari program Cocoa Life Mondelēz International telah melakukan pendampingan pada komunitas petani kakao termasuk pemberdayaan bagi perempuan di Desa Pangaparang.
Beberapa kegiatan yang mereka ikuti antara lain kegiatan Training Public Speaking, Leadership serta pelatihan fasilitasi dan negosiasi yang diikuti oleh Ibu Diana. Dari pelatihan ini, pola pikir Ibu Diana mulai diubahkan.
“Dalam pelatihan public speaking ini kami dilatih untuk berani berbicara di depan umum. Topiknya kami kembangkan sendiri dengan menggunakan metode dan teknik yang kami dapatkan, mulai dari penguasaan diri saat bicara, penguasaan materi, sampai penampilan kami. Pelatihan ini juga telah membuat saya yang biasanya duduk diam saat menghadiri pertemuan pada suatu kegiatan merasa tertantang dan merasa inilah kesempatan saya untuk belajar tampil berbicara di depan umum,” kata Ibu Diana.
Berbekal dari pengalaman itu Ibu Diana mulai memberanikan dan membiasakan diri untuk selalu aktif di berbagai kegiatan baik itu di kelompok tani, di kantor desa maupun di kantor kecamatan. Lambat laun, Ibu Diana mulai dipercaya dan dianggap lebih maju dari perempuan lainnya oleh pemerintahan desa sehingga beberapa instansi pemerintahan mulai percaya dan mengamanahkan beberapa tanggungjawab seperti dipercaya menjadi kader posyandu dan Kader Tuberkulosis (Kader TB) oleh Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) setempat.
Tidak hanya itu, jiwa kepemimpinan Ibu Diana juga muncul Ketika Dinas Ketahanan Pangan melakukan sosialisasi, Ibu Diana menginisiasi para perempuan yang bergabung di Kelompok Wanita Tani (KWT) Bukit Harapan untuk mengajukan proposal kepada Dinas Ketahanan Pangan. Akhirnya, KWT Bukit Harapan kini menjadi salah satu kelompok percontohan untuk pemanfaatan pekarangan rumah warga di Kecamatan Lembang.
“Saya senang sekali karena sudah ada bekal dari WVI untuk berani bicara, jadi pada saat mengikuti pertemuan dari Dinas Ketahanan Pangan tersebut, saya aktif bertanya tentang bagaimana supaya KWT kami bisa menjadi kebun percontohan, karena yang datang bukan Kepala Dinas maka saya diarahkan bertemu langsung dengan Kepala Dinas, ini pengalaman yang paling terkesan bagi saya saat bertemu dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan mampu untuk bernegosiasi agar di kelompok kami dapat jadikan kebun percontohan dan Alhamdulillah terwujud dan lolos masuk Pangan Lestari pada tahun 2019 dan tahun ini dapat pengembangan,” tutur ibu Diana.
“Kami juga berharap, selanjutnya desa kami memberikan banyak ruang kepada perempuan untuk bisa ikut serta dalam perkembangan pembangunan desa melalui Musrenang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) agar kebutuhan dan suara perempuan terwakili dan terwujud,” tutup Ibu Diana.
Ditulis oleh Asrul Munta, Field Facilitator, Project Cocoa Life