Cerita tutor rumah baca dan orangtua selama program SEEDS WVI

Cerita tutor rumah baca dan orangtua selama program SEEDS WVI

Wahana Visi Indonesia menyelenggarakan pembelajaran bersama praktik baik program anak usia dini di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Sarmi di salah satu hotel di Sentani, Jumat (18/7/2025).

Kegiatan tersebut diselenggarakan terkait berakhirnya program Supporting Early Education and Development Success (SEEDS).

Program ini merupakan suatu dorongan untuk lingkungan ramah anak terhadap pertumbuhan dan perkembangan sebelum masuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau sudah masuk PAUD.

Program SEEDS telah berjalan sejak Desember 2023 hingga Juli 2025. Program itu memberikan pelatihan tutor rumah baca untuk pendampingan anak usia dini, pendampingan orangtua anak yang berjalan selama 18 bulan.

Sabtarina Febriyanti, Manajer Program Zona Papua WVI mengatakan, strategi implementasi yang dilakukan dengan memberikan pemahaman dan pengaruh terhadap aktor-aktor yang berhubungan dengan anak usia 3 hingga 6 tahun.

Aktor-aktor itu adalah orangtua, lingkungan bermain, serta mitra yang peduli anak termasuk dalam level pemerintahan.

“Terdapat sebanyak 864 anak, 458 orang tua, dan 263 tutor rumah baca mendapat manfaat dari program SEEDS ini,” kata Rina, sapaan akrabnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jayapura, Dewi Sartika Wonda yang turut hadir mengapresiasi program SEEDS yang diinisiasi oleh WVI. Menurutnya hal itu berkesinambungan dengan kelompok kerja (pokja) 2 membidangi pendidikan.

“Saya melihat itu sangat luar biasa, dan pemerintah juga harus benar-benar ikut andil, karena ini merupakan role model  yang  bisa meningkatkan kapasitas atau mutu daripada anak-anak kita. Mungkin mereka [anak-anak] yang belum masuk PAUD bisa masuk dulu ke rumah baca,” kata Dewi Sartika Wonda.

Marthen L Sawefkoy, perwakilan orangtua Kampung Anus, Bonggo, Kabupaten Sarmi mengaku terbantu dengan program SEEDS semenjak 18 bulan berjalan. Menurut Sawefkoy dari program tersebut mereka belajar untuk ilmu parenting.

“Saya tertarik karena bisa terlibat dalam mendidik anak sebagai seorang bapak. Contohnya, langkah awal seperti dari bangun tidur hingga anak sudah terbiasa berdoa sendiri (tanpa disuruh) sebelum makan,” kata Sawefkoy.

Hardiyanti Nawipa, perwakilan dari Kampung Asei Besar, Kabupaten Jayapura juga mengaku senang dan terbantu. Menurutnya, dengan adanya pojok baca membantu orang tua supaya bisa beraktivitas bersama anak-anak.

“Saya memiliki dua orang anak, tetapi di rumah, banyak anak-anak saudara [ponakan] yang tinggal bersama,” katanya.

Selain itu, Nawipa menjelaskan selama pendampingan program SEEDS ini menambah pengetahuan baru untuk mengajarkan anak bukan hanya angka atau abjad.

Namun, melatih sosial emosional, motorik kasar dan halus, kognitif pada anak juga penting sebelum mengenalkan anak angka dan abjad.

“Jadi kami sebagai orang tua bisa mengajarkan anak lebih banyak lagi bukan hanya ABC atau 123, tetapi bisa juga mengenalkan warna dan bentuk bahkan dengan menggunakan bahan-bahan dari kitong pu rumah,” ujar Nawipa.

Marcelia Marsyom, tutor rumah baca Korur Madi di Kampung Anus, Distrik Bonggo, Kabupaten Sarmi mengatakan dalam program tersebut tutor memberikan bahan ajar dan WVI menyediakan modul kurikulum, sehingga lebih terarah.

“Ada modul yang mengenalkan huruf hingga kosakata pada anak, lalu modul lainnya, sebelum mengenal huruf dan angka, ada sesi awal melatih motorik halus dengan bahan ajar yang ada di sekitar kita,” kata Marsyom.

Ia mencontohkan di rumah baca anak-anak dilatih motorik kasarnya dengan permainan lokal sekitar seperti egrang dari batok kelapa.

“Jadi kita tidak perlu lagi membeli mainan yang ada di toko-toko, tetapi bisa dibuat sendiri,” ucapnya.

Selain itu, dalam kurikulum itu juga ada anak praktik belajar mencuci piring atau mencuci baju. Ada juga membuat plastisin dengan tepung, minyak goreng, dan garam.

Ia berharap, hal yang diajarkan di rumah baca bisa didukung oleh orang tua. Namun, masih banyak orang tua yang belum sadar pentingnya atau mendukung tahapan perkembangan anak itu yang menjadi salah satu tantangannya.

 

Sumber: Cerita Tutor Rumah Baca Dan Orangtua Selama Program SEEDS WVI | Jubi Papua


Artikel Terkait