Dari Sampah Jadi Uang, Kisah Warga Pulau Kelapa Raup Untung dari Bank Sampah

Perekonomian warga Pulau Kelapa terbantu karena adanya bank sampah.(KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU)
Ekonomi warga Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, disebut meningkat sejak adanya bank sampah di wilayah tersebut.
Banyak ibu rumah tangga di Pulau Kelapa yang memanfaatkan bank sampah untuk menambah penghasilan.
"Jadi ibu rumah tangga biasanya kalau belanja kan minta ke suami, sejak dia tahu sampah bisa menambah ekonomi, mereka jarang minta ke suami buat beli bumbu dapur," tutur ketua bank Pulau Kelapa, Nuryanah (34) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Kamis (24/4/2025).
Sejak bank sampah di wilayah tersebut berdiri di tahun 2019, perlahan-lahan warga teredukasi bahwa sampah bukan sekadar barang kotor yang harus segera dibuang.
Namun, warga juga bisa memilah dan membersihkan sampah untuk mendapatkan uang.
Nuryanah mengatakan, ada beberapa jenis sampah yang jika disetor ke bank sampah bisa ditukarkan dengan uang. Harga setiap jenis sampah berbeda-beda. "Kalau untuk botol plastik Rp 1.500 per kilogram, kalau udah dipilah itu kita belinya Rp 2.500 per kilogram," jelas Nuryanah. Sementara, untuk sampah besi dihargai sekitar Rp 2.000 per kilogram jika dijemput oleh petugas.
Namun, jika warga mengantarkan sampah besi itu langsung ke bank sampah, harganya bisa Rp 2.500 per kilogram. Adapun sampah paling mahal adalah alumunium yang harganya Rp 7.000 per kilogram.
Sedangkan yang paling murah adalah kardus seharga Rp 500 per kilogram.
Nuryanah bilang, sampah yang paling banyak disetor ke bank adalah gelas plastik dan kardus. Sebab, banyak warga Pulau Kelapa yang usaha warung kelontong.
Warga yang menyetor ke bank sampah bisa mengambil uang secara kontan atau ditabung terlebih dahulu.
"Kalau nasabah kita ada yang mau cash, ada yang ditabung juga. Kalau yang ditabung tuh biasanya mengambil menjelang Hari Raya Lebaran," ucap Nuryanah.
Nuryanah menyebut, anggota bank sampah di Pulau Kelapa ada yang tabungannya mencapai Rp 500.000 dalam tahun.
"Kalau Lebaran, bisa menambah buat beli baju untuk anak-anaknya," tutur dia.
Telah memimpin pengelolaan enam tahun lamanya, Nuryanah terus berupaya mengembangkan bank sampah di Pulau Kelapa.
Sumber: Dari Sampah Jadi Uang, Kisah Warga Pulau Kelapa Raup Untung dari Bank Sampah