Menuju Warung Tangguh Bencana
Warung atau toko kelontong memainkan peran penting dalam penyediaan barang kebutuhan sehari dan penggerak ekonomi mikro di perkotaan. Sayangnya, banyak pemilik warung belum memiliki pemahaman mengenai kesiapsiagaan terhadap bencana yang dapat mengancam mereka maupun usaha yang dijalankan. Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui proyek Sinergi, yang didanai oleh USAID, memandang perlu adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan terutama dalam mempunyai dana darurat dan asuransi sebagai bagian dari keamanan ekonomi sosial dalam hal kebencanaan.
Guna meningkatkan ketangguhan para pemilik warung, WVI memfasilitasi kegiatan ASKA (Asosiasi Simpan-pinjam untuk Kesejahteraan Anak) sebagai bagian dari peningkatan kapasitas pengurangan risiko bencana. Kali ini, WVI bekerja sama dengan SAHARA (Sahabat Usaha Rakyat) yang sudah memiliki warung-warung dampingan.
Kerja sama keduanya ini dibungkus dalam inisiatif #WarungTangguhBencana. Inisiatif ini merupakan salah satu gerakan dari bagian peningkatan kapasitas pengurangan risiko bencana, dimana secara geografis, kota Jakarta Pusat termasuk wilayah yang rawan bencana banjir.
Kegiatan yang sudah dilakukan sejak November 2021 ini dikhususkan bagi pemilik warung perempuan, dimana harapannya melalui ASKA mereka akan memiliki dana cadangan untuk kebutuhan pendidikan, kesehatan anak atau kebutuhan lainnya dalam hal ini tabungan kebencanaan.
“Kita melihat bahwa warung merupakan mitra terdekat dari masyarakat, di mana becana tidak bisa diprediksi kapan terjadinya. Harapannya, warung juga menjadi salah satu bagian terdepan untuk memitigasi bencana. Dengan bantuan aplikasi Warung Sembako Sahara, kita akan sediakan menu untuk menu pelaporan bencana. Dimana di menu tersebut akan terhubung dengan BPBD setempat sehingga warung yang terdekat akan menjadi wadah pertama untuk bantuan pertama bagi masyarakat yang terkena bencana,” ujar Angga Bakti Kusuma yunandar (31), pengembang jaringan SAHARA.
Sosialisasi program ini disambut baik oleh warga di 12 kelurahan di Jakarta Pusat, salah satunya oleh Pradita (29), selaku Ketua PKK Mangga Dua Selatan. Katanya, “Program ini sangat baik, apalagi dimasa pandemi seperti ini. Ini sangat membantu sekali di wilayah mangga dua selatan, dimana memang rata rata perekonomian disini terhitung masing menengah kebawah”.
Sama seperti Pradita, Ani (36) penerima manfaat program ini berharap dapat menjadi bekal baginya dalam mengelola keuangan sebagai pengusaha.
“Di mana modal dan untung suka tercampur dan tidak ada manajemen khusus untuk mengatur keuangan masuk dan keluar,” ceritanya.
Kegiatan selanjutnya dari inisiatif Warung Tangguh Bencana adalah pelatihan memfasilitasi kegiatan ASKA untuk fasilitator SAHARA dan perwakilan kelompok pemilik warung.
Ditulis oleh: Hana Priscilla, M&E Officer Proyek Sinergi Wahana Visi Indonesia