TPPS Desa Perkuat Pengelolaan Data untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Malang

TPPS Desa Perkuat Pengelolaan Data untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Malang

Upaya percepatan penurunan stunting di tingkat desa kini semakin mengedepankan data yang akurat dan mudah dipahami. Dalam rangka memperkuat peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), perwakilan dari 29 desa di dua Kecamatan mengikuti pelatihan khusus mengenai pengelolaan data stunting. 

Pelatihan ini melibatkan berbagai unsur desa dan kecamatan, mulai dari Sekretaris Desa, Tim Pendamping Keluarga (TPK), Kader Pembangunan Manusia (KPM), hingga petugas puskesmas, camat, dan petugas lapangan KB. Fokus utama kegiatan ini adalah membekali peserta dengan pemahaman dan keterampilan dalam memanfaatkan data sebagai dasar pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran dalam penanganan stunting. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program PASTI (Partner Akselerasi Penurunan Stunting di Indonesia), sebuah program kemitraan antara Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dengan Tanoto Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), dan PT Bank Central Asia Tbk. Program ini diimplementasikan oleh Wahana Visi Indonesia dan Yayasan Cipta, dan bertujuan mendukung percepatan pencegahan dan penurunan stunting serta perbaikan status gizi di Indonesia hingga Januari 2027. 

Salah satu pencapaian penting dari pelatihan ini adalah terbentuknya dashboard data stunting di setiap desa. Dashboard ini kini dipublikasikan di lokasi-lokasi strategis seperti balai desa dan puskesmas, sehingga masyarakat bisa ikut memantau perkembangan dan turut berperan dalam upaya penanggulangan stunting. 

Selain meningkatkan transparansi, dashboard ini juga memudahkan TPPS desa untuk mengidentifikasi keluarga berisiko tinggi dan memprioritaskan intervensi. Data diperbarui secara rutin setiap bulan melalui pertemuan internal TPPS, yang memungkinkan bantuan dapat diberikan secara lebih cepat dan tepat waktu. 

Meski pelatihan memberikan hasil positif, beberapa peserta mengakui bahwa mereka masih menghadapi tantangan dalam proses pengisian dan penyamaan data, serta membutuhkan pendampingan lebih lanjut. Namun demikian, manfaatnya sudah mulai dirasakan. “Pelatihan ini memudahkan kami menyampaikan data stunting di desa dan membuat kami lebih percaya diri menjalankan program,” ujar salah satu peserta. 

Dengan kapasitas pengelolaan data yang lebih baik, TPPS desa kini diharapkan dapat mengambil peran yang lebih strategis dalam mengkoordinasikan berbagai upaya pencegahan stunting. Harapannya, intervensi yang dilakukan menjadi lebih efektif, dan angka stunting di Kabupaten Malang dapat ditekan secara signifikan. Yang paling penting, setiap keluarga yang membutuhkan akan mendapatkan perhatian dan dukungan yang tepat. 

 

 

Penulis: Tim proyek PASTI 


Artikel Terkait